Teknologi YAMAHA Fuel Injection
Sepeda motor saat ini menjadi salah satu kendaraan yang wajib dimiliki karena keunggulannya yang beragam. Mulai dari irit, tidak makan tempat dan mudah dirawat. Hingga saat ini tentu saja sudah terdapat berbagai macam pilihan dan jenis sepeda motor yang bisa anda sesuaikan dengan selera anda.
Yamaha menjadi pelopor sepeda motor FI (fuel injection) sejak 2007 dengan produknya berupa motor Yamaha Vixon 150cc. Kualitas FI Yamaha sudah teruji, termasuk kesiapan bengkel di seluruh Indonesia. Motor ini mengusung mesin 150 cc 4-tak 4 klep dan sistem suplai bahan bakar secara elektronik injeksi. Dengan desain penampilan yang keren didukung teknologi injeksi membuat bahan bakar lebih irit Yamaha Vixion. Semenjak adanya teknologi Fuel Injection pada Yamaha semakin memikat para konsumen untuk memilikinya, saya juga sangat tertarik. Awalnya saya sedikit ragu untuk karena dengan teknologi yang baru muncul apakah perawatannya mudah dan bagaimana jika terjadi kerusakan pada spearpartnya. Tahun 2008 saya yakin dan memutuskan untuk memiliki motor Yamaha Vixon tersebut. Saat itu harga masih di bandrol dengan harga dealer Yamaha Rp 19.200.000,00. Setelah saya sendiri buktikan ternyata teknologi Injeksi pada Yamaha Vixion benar-benar ciamik JOSS GUANDOSS.. selain modelnya keren bisa di modif menyerupai Moto GP sangat sporty motor Yamaha Vixon ini terbukti juga irit dan tak kalah irit dengan motor-motor bebek, pernah saya mencoba untuk pergi ke kampus Universitas Semarang dengan jarak tempuh dari rumah Kendal sekitar 35 km, jika pulang pergi +-75 km, saat berangkat saya isi bensin Rp 7.000,00 / sekitar 1,5 liter cukup untuk pulang pergi Kendal-USM-Kendal dengan total jarak tempuh +- 75 km. Selain irit, keren, juga perawatannya mudah dan tidak gampang rewel, dan juga bengkel-bengkel resmi Yamaha teleh siap dengan teknisi-teknisi handal.
Perkembangan teknologi injeksi di dunia otomotif terutama motor di indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, selain Yamaha motor Honda pun tak kalah dengan menciptakannnya teknologi Fuel Injection dengan produknya Honda matic Vario FI 125 yang laris di pasaran ditahun 2012. Yamaha pun mengeluarkan motor matic Fuel Injection Mio J dan SOUL GT. Nah pada pertengahan 2012 Yamaha mengeluarkan produk Yamaha Mixture JET-Fuel Injection Mio J dan SOUL GT sama-sama memiliki kapasitas silinder 113cc saya tertarik untuk memilikinya. Saya coba miliki SOUL GT teknologi sama persis dengan Mio J cuma Soul GT penampilannya lebih sporty untuk. Teknologi Yamaha Mixture JET-Fuel Injection pada Mio J dan Soul GT lebih irit bahan bakar 30% dari teknologi sebelumnya. Saya bandingkan pemakain bahan bakarnya dengan motor saya sebelumnya Vixon ternyata Yamaha Mixture JET-Fuel Injection pada SOUL GT lebih irit dengan jarak tempuh yang sama +- 75km cukup dengan di isi bensin Rp 6.000,00 mampu pulang pergi Kendal-USM-Kendal.
Cara Mudah Pahami Fungsi Komponen Injeksi Ala Yamaha
Komponen sistem injeksi pada sepeda motor Yamaha terdiri dari dua macam komponen, sensor dan actuator. Sensor terdiri dari Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Pressure Sensor (IAPS), Intake Air Temperature Sensor (IATS), Crankshaft Position Sensor (CPS), Coolant/Oil Temperatur Sensor dan Oxygen Sensor. Sedang Actuator atau perangkat mekanis terdiri dari Fast Idle Solenoid (FID), Idle Speed Control (ISC), Fuel Pump, Injector dan Ignition Coil. Mari kita bahas satu persatu fungsinya.
Intake Air Temperature Sensor (IATS)
Seperti sistem pernafasan pada manusia yang akan menyesuaikan diri ketika suhu udara berubah. Sensor ini membaca temperatur udara pada intake manifold. Temperatur berpengaruh pada kerapatan udara dan kandungan oksigen yang masuk ke ruang bakar. Pada kondisi suhu udara panas, maka kandungan oksigen di udara yang lebih sedikit dan sebaliknya.
Intake Air Pressure Sensor (IAPS)
Tekanan darah pada manusia berubah-ubah di sepanjang dinding arteri sesuai dengan beban kerja yang sedang dilakukan tubuh. Saat diam, berlari dan berjalan santai pasti berbeda tekanannya. Sistem injeksi juga memiliki sensor yang fungsinya membaca tekanan udara yang masuk. “Tekanan udara di manifold menggambarkan beban kerja di mesin,” jelas Bayu Astyawanto, dari Technical Service PT YIMM sambil merinci fungsi sensor-sensor yang lain.
Throttle Position Sensor (TPS)
Pada manusia, semua gerakan tubuh diatur dan dikendalikan oleh otak, agar gerakannya sesuai dengan perintah otak, tubuh memiliki sensor gerak yang bertugas mengawasi. Sedang pada sistem injeksi, sensor gerak yang merupakan representasi dari kemauan pengendara, selalu dimonitor oleh Throttle Position Sensor. TPS membaca gerakan throttle atau grip gas.
Coolant/Oil Temperatur Sensor
Tubuh manusia bisa merasakan perubahan panas ketika sedang beraktifitas, dengan sendirinya tubuh akan beradaptasi dengan perubahan suhu tersebut. Sistem injeksi juga memiliki sensor yang fungsinya mengukur suhu mesin, yaitu Coolant/Oil Temperatur Sensor. Informasi dari sensor ini digunakan oleh ECU untuk mengontrol Fast Idle Solenoid (FID) yang berfungsi seperti auto choke pada karburator, menentukan kapan kipas radiator bekerja atau tidak dan menyalakan warning light di speedometer ketika mesin overheating.
Oxygen Sensor
Oxygen Sensor ataiu O2 Sensor memiliki fungsi mirip program diet yang sering dilakukan manusia. Agar tidak kegendutan atau kurang asupan gizi, pola makan harus seimbang. O2 Sensor yang terletak di saluran gas buang ini mendeteksi kandungan oksigen yang dihasilkan pembakaran dan membandingkannya dengan oksigen di udara luar. “Jika campuran bensin dan udara terlalu kaya maka akan dikurangi, begitu juga sebaliknya,” jelas Bayu yang menjadi pembicara pada Workshop kali ini.
Crankshaft Position Sensor (CPS)
Satu sensor yang lain adalah CPS, perangkat ini mendeteksi siklus 4 langkah mesin. Fungsinya untuk menentukan timing pengapian dan semprotan bahan bakar dari injektor. Pada bagian luar magnet terdapat tonjolan atau pick up yang bersentuhan langsung dengan CPS yang membaca posisi piston sedang di atas atau di bawah.
Tapi CPS saja tidak cukup untuk menentukan langkah hisap dan langkah kerja yang sama-sama memposisikan piston dalam keadaan turun. CPS harus dibantu oleh Intake Air Pressure Sensor (IAPS), karena saat langkah hisap tekanan di intake manifold akan turun.
Lanjut ke perangkat pendukung lainnya. Pada injeksi Yamaha ada Fast Idle Solenoid (FID), fungsinya seperti orang menguap untuk menambah suplay oksigen dikala mengantuk. Fungsi FID ini sama, yaitu untuk meningkatkan putaran mesin saat mesin masih dingin, tujuannya agar mesin cepat sampai pada temperatur bekerja yang ideal. Secara garis besar, fungsi FID ini mirip dengan choke pada sepeda motor karburator.
Kemampuan tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan juga dimiliki oleh sistem injeksi lewatIdle Speed Control (ISC). Dengan ISC, keseimbangan putaran mesin saat langsam dan deselerasi bisa dilakukan, komponen ini juga membantu meningkatkan putaran mesin ketika suhu mesin masih dingin.
Oleh Yamaha, fuel pump diibaratkan sebagai jantung yang mendistibusikan bahan bakar ke sistem injeksi dengan tekanan tinggi. Dari jantung, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar lewat injector. Koil pengapian yang diibaratkan sebagai sel neuron pada otak yang menghasilkan arus listik saat berfikir. Dan terakhir adalah otak dari sistem injeksi, yang menerima data dari sensor-sensor dan memerintahkan untuk menyemprotkan serta menyalakan pengapian adalah ECU (Engine Control Unit).